Diceritakan dalam sebuah kisah,
Mahmud adalah seorang manajer yang bekerja di sebuah perusahaan kedai kopi
internasional. Kedai kopi ini terkenal karena pelayanan, produk serta fasilitas
yang diberikan kepada pelanggan sangat memuaskan. Selain itu, jika kita
berkunjung ke kedai kopi ini, suasana terasa sangat menyenangkan, area tempat
duduk yang luas dan nyaman untuk pelanggan sangat diperhatikan oleh kedai kopi
ini. Hal inilah yang membuat pelanggan betah berlama-lama bercengkrama disini.
Ketenaran kedai kopi tempat Mahmud bekerja tidak didapat dalam waktu singkat,
perlu waktu yang tidak sebentar untuk menciptakan brand image tersebut.
Belakangan ini Mahmud dibuat
bingung oleh perintah atasannya yang bernama Cokabu. Cokabu meminta Mahmud
untuk mengurangi ½ dari keseluruhan luas area tempat duduk pelanggan di kedai
kopi yang dibawahinya. Hal ini harus dilakukan selama 1 bulan karena area
tersebut akan digunakan untuk pameran produk buatan sahabat Cokabu. Mahmud kini
menghadapi sebuah tantangan besar dalam pekerajaannya, ia harus memilih mengikuti
instruksi dari atasan atau harus mengikuti kebutuhan para pelanggannya.
Mahmud sangat paham bila kepuasan
pelanggan menjadi hal yang mutlak terpenuhi tanpa terkecuali. Ia sangat
memahami dan yakin bahwa mengorbankan kepuasan konsumen adalah pilihan yang
paling buruk dalam menjalankan kegiatan operasional. Di sisi lain, Mahmud
harus mampu memenuhi instruksi Cokabu untuk mengurangi luas area tempat duduk
pelanggan selama 1 bulan.
Mahmud menganalisa, jika ia
mengambil keputusan untuk memenuhi perintah Cokabu maka ia harus mengorbankan
kenyamanan pelanggan. Hal ini bisa berimbas pada turunnya sales kedai kopi itu karena tidak mampu menampung pelanggan yang ingin
membeli produk yang dijual. Tak hanya itu, bisa saja pelanggan loyal yang
dimiliki mengganti pilihan mereka dengan memilih berkunjung ke
kedai kopi kompetitor dengan kualitas pelayanan, produk serta fasilitas yang
sama di lokasi yang tidak jauh dari kedai kopi tempat Mahmud bekerja. Namun apa
daya, Mahmud harus mengambil keputusan mengikuti perintah Cokabu walaupun dia
tahu segala konsekuensi yang harus ia tanggung.
Jika Anda ada di posisi Mahmud,
langkah apa yang akan Anda ambil ?
Sebenarnya ada cara yang bisa
diambil oleh Mahmud, yaitu dengan melakukan komunikasi asertif. Komunikasi
asertif merupakan suatu bentuk komunikasi untuk menyampaikan apa yang
diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun tetap menjaga dan
menghargai hak serta perasaan orang lain tanpa maksud mengalah dan juga
menyerang orang lain. Sering kali kita tidak mampu berkomunikasi asertif karena
merasa segan atau bahkan takut kepada lawan bicara sehingga hal ini menyebabkan
seseorang pada akhirnya menerima suatu perintah yang sebenarnya ia tidak setuju
tanpa berani menyatakannya. Ujung-ujungnya hanya mampu menggerutu atas hal yang
ia alami.
Izinkan saya akan menutup tulisan
ini dengan sebuah quote yang bisa
menjadi referensi ketika kita dihadapkan oleh situasi di atas yaitu :
“If you are not taking care of
your customers, your competitor will – Bob Hooey”
Terima kasih
Komentar
Posting Komentar