Langsung ke konten utama

Training Bisa Bikin Naik Gaji ? Tentu Bisa !

Program training yang diadakan oleh internal ataupun eksternal perusahaan merupakan sebuah upaya dan komitmen dari organisasi untuk meningkatkan kualitas individu karyawannya. Jika Anda pernah diundang untuk mengikuti sebuah program training, artinya perusahaan tempat kita bekerja saat ini sedang berusaha untuk meningkatkan kualitas diri Anda. Maka beruntunglah jika perusahaan tempat kita bekerja melakukan hal ini pada kita. Namun sayangnya, banyak banget karyawan yang ga menyadari hal ini. Yang ada di mindset mereka ketika diundang training adalah “Ah, training ga bakal bisa bikin gaji gue naik” atau ”Ah, training cuma buang waktu, masih banyak kerjaan yang harus gue selesaiin”

Pernahkah merasa seperti hal di atas ketika diundang training ?

Semoga tidak, saya yakin bahwa Anda yang membaca tulisan ini punya semangat belajar. Kalaupun Anda menjadi salah satu orang yang merasakan hal di atas, maka tulisan di bawah ini layak untuk disimak.

Training ga bakal bikin gaji gue naik.

Mungkin hal ini benar adanya dan belum bisa terbantahkan, belum ada referensi yang mengatakan ketika kita selesai mengikuti program training maka gaji yang kita terima sekonyong-konyong akan naik secara otomatis. 

Sudah pernah mendengar cerita tentang 2 penebang pohon di hutan ?
Jika belum, saya akan ceritakan :

Di zaman dahulu kala diceritakan ada 2 orang penebang pohon yang bertugas hutan belantara.

Ono, penebang kayu yang sudah tua, tak banyak tenaga serta mudah lelah. Dan Ebi, penebang pohon yang masih muda, memiliki tenaga yang berlimpah dengan postur tubuh yang kekar.

Mereka ditugaskan untuk bekerja selama 8 jam dan masing-masing harus menebang 1 hektar lahan. Segera mereka mulai bekerja dan menebang satu-persatu pohon. Namun, setiap 1 jam Ono selalu beristirahat di sebelah pohon yang ia tebang, sementara dari kejauhan terlihat Ebi yang belum beristirahat sama sekali.

Setelah 8 jam mereka menebang pohon, mereka pun kembali ke basecamp dan mandor memeriksa hasil pekerjaan mereka. Betapa terkejutnya mandor melihat hasil kerja Ono yang tua renta, ternyata Ono berhasil menebang tuntas 1 hektar area hutan. Sedangkan Ebi yang memiliki tubuh kekar hanya mampu menebang setengah hektar saja, padahal dari hitungan di atas kertas seharusnya Ebi mampu menebang lebih banyak pohon. Tapi pada kenyataannya, Ebi yang masih muda dikalahkan oleh seorang yang sudah tua.

Mandor pun bertanya pada Ono mengapa ia mampu menyelesaikan pekerjaannya. Ternyata yang dilakukan oleh Ono sangatlah sederhana namun memiliki dampak yang luar biasa. Memang Ono selalu beristirahat setiap 1 jam sekali, namun selama ia beristirahat, ia juga mengasah gergaji yang ia gunakan sehingga pekerjaannya menjadi efektif dan efesien.


Sedangkan Ebi sama sekali tidak beristirahat karena ia berpandangan bahwa dengan beristirahat ia hanya membuang waktu dan menghambatnya dalam menyelesaikan pekerjaan. Tanpa ia sadari semakin lama gergajinya semakin tumpul, ia lupa bahwa gergaji yang tumpul justru menghambat pekerjaanya.

Begitu pula dengan program training, training adalah salah satu cara untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan kompetensi kita agar di waktu yang akan datang kita dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
Rekan saya pernah memberikan wejangan, ia berkata seperti ini “Pastikan kompetensi yang kita miliki selalu meningkat. Jika kita punya kompetensi 10 tetapi perusahaan hanya membayar 5, kita bisa mencari perusahaan lain yang mau membayar kita senilai 10.
Tapi jika kompetensi kita hanya 5 dan kita meminta 10 maka sebaiknya introspeksi diri. Lakukanlah sesuatu yang lebih dari biasanya agar kompetensi kita meningkat dan buktikan bahwa kita layak dibayar 10”

Lantas apakah dengan mengikuti training gaji kita akan langsung melesat naik seperti yang kita harapkan ?

Jawabannya masih sama dengan yang saya bahas di awal tadi, belum ada referensi yang mengatakan gaji akan naik setelah mengikuti training.

Tapi cobalah berpikir seperti ini :
Mungkin di perusahaan saat ini gaji kita tidak sesuai dengan yang kita harapkan, tapi pastikan kompetensi kita miliki selalu meningkat agar jika suatu saat nanti pindah ke perusahaan lain kita bisa minta gaji lebih besar. Kita perlu memastikan kompetensi yang kita miliki memang sudah layak untuk dibayar besar. Asah dan tingkatkan terus kompetensi kita melalui training atau sejenisnya sehingga kompetensi kita terus menerus meningkat dari waktu ke waktu dan layak dibayar lebih besar.

Dengan begitu, program training yang kita ikuti akan mampu meningkatkan gaji kita asal kita sudah memastikan kompetensi yang kita miliki juga meningkat.

Terima kasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Atlet MMA-ku dan Sparing Partner-nya.

Di awal bulan agustus, aku punya banyak waktu untuk bermain dengan anakku. Antar jemput anak jadi salah satu agenda yang rutin aku lakukan. Di setiap sesi jemput anakku, aku tau seberapa senangnya Ami ketika di sekolah dia dapat Star dari gurunya dan seberapa sedihnya dia saat hanya dapat 1 Star sedangkan teman temannya dapat lebih dari 1 Star. Sehari hari waktuku banyak dihabiskan untuk bermain dengan anak anakku. Naura adalah anak yang selalu ikutin apapun yang dilakukan sama Ami. Ami manjat tralis jendela, Naura ikutan. Ami berlaga terbang kaya pahlawan super dengan dadanya yang menopang dipinggiran kursi, Naura pun ikutan. Aku ada di setiap momen mereka bermain, aku memantau aktifitas mereka mulai dari main bareng sampe berakhir dengan berantem rebutan mainan. Sampai suatu siang, saat aku dan Ibunya melakukan aktifitas lain. Ami marah sama Naura karena rebutan tempat duduk dan mukul dada Naura. Naura langsung nangis karena pukulan itu dan kami berusaha menenangkan mereka. Lompat ke...

Kerja di Lahan 'Basah'

Zaman masa kecil dulu, saya sering banget dengar percakapan beberapa tetangga. Mereka sering kali membicarakan bahwa kerja yang paling enak adalah kerja di lahan yang ‘basah’. Di masa itu, saya sering mendengar percakapan seperti ini “ Enak ya Bapak mu kerja di lahan basah. Dapet duitnya gampang, pecutan lebih gede dari gaji” atau “Enak ya kerja di lahan basah,  bisa beli ngumpulin harta, laki kita mah kaga bisa begitu”. Lahan basah yang dimaksud di sini sepertinya tidak perlu saya jelaskan, saya yakin para pembaca sudah mengetahui apa arti dari lahan basah. Dulu, saya ga mengerti makna yang sebenarnya dari kerja di lahan basah. Sejak saya menjalani masa kuliah dulu, saya baru menyadari arti kata lahan basah yang sebenarnya. Lahan basah punya konotasi yang menurut saya negatif. Kenapa negatif ? Saya bingung, kenapa banyak banget orang yang seneng kalo kerja di tempat yang disebut lahan basah. Saya juga bingung kenapa ada orang yang sangat bangga jika ada anggota...

Punya Banyak Uang Menjamin Bahagia ?

Minggu lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi daerah Ciamis, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu ada pelajaran yang saya ambil dari orang-orang yang saya temui. Mungkin cerita ini sederhana, tapi dari cerita ini semakin meyakinkan saya bahwa hidup yang indah dan bahagia tak harus memiliki harta yang berlimpah, penghasilan yang besar dan nominal rekening tabungan yang gendut. Cerita pertama berasal dari seorang driver taksi Budiman, saya tak sempat melihat namanya karena saat itu jam menunjukan pukul 03.40 WIB. Sepanjang perjalanan ia bercerita tentang hidupnya, mulai dari hidup di jakarta hingga akhirnya mendapatkan jodoh di Ciamis. Menjelang akhir perjalanan, ia sempat bercerita kalau nominal uang yang ia terima saat ini lebih kecil daripada saat ia menjadi driver taksi Bluebird di Jakarta. Tapi ia justru sangat menyukurinya. Ia bilang seperti ini kira-kira, "kalau dibandingin uang yang didapat di jakarta sama disini jauh lah. Tapi dijalanin aja, buat apa kalo uang banyak...