Dalam tulisan kali ini, saya mau dongeng cerita fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, waktu maupun nama pemeran hal itu adalah kebetulan semata.
Diceritakan dalam sebuah kisah, ada seorang anak laki-laki yang memiliki cita-cita ingin menjadi seorang pemain sepak bola ternama. Demi meraih cita-cita tersebut ia telah banyak mencurahkan waktu, tenaga maupun pikirannya untuk menjadi pemain sepak bola yang handal, sebut saja namanya adalah Miko.
Setelah beberapa tahun menjalani segala pendidikan sepak bola, muncul kesempatan untuk Miko bergabung dengan sebuah klub sepak bola yang memiliki nama besar dan sejarah panjang dalam kancah sepak bola. Namun klub ini boleh dibilang belum memiliki prestasi besar yang dapat dibanggakan, hanya nama besar dan sejarah panjang yang dapat dibanggakan ke depan masyarakat umum. Sebagai pemain muda berbakat, hal ini justru menjadi tantangan bagi Miko, ia akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan klub sepak bola yang bernama Putar FC.
Miko diberikan target oleh pelatih Putar FC untuk mengembangkan pola pertahanan ala tim Italy karena Miko adalah seorang pemain dengan posisi sebagai full back. Pelatih berpesan bahwa jika ada segala hal yang tidak sesuai dengan apa yang Miko yakini untuk mempertahankan lini belakang, maka Miko berhak memberikan feedback bagi pemain belakang lainnya dan meneruskan ketidak sesuaian tersebut ke pelatih Putar FC.
Pada masa-masa awal bergabung dengan Putar FC, Miko tak terlalu menunjukan penampilan yang impresif sebagai pemain belakang, supporter Putar FC bahkan menilai Miko tidak berkontribusi banyak bagi lini pertahanan Putar FC. Pelatih pun segera membuka perbincangan dengan Miko.
Pelatih : Miko, gimana menurut kamu kualitas lini pertahanan kita ?
Miko : Sejujurnya lini pertahanan kita masih jauh dari kata ideal, pemain belakang kita terlalu banyak melakukan kesalahan. Kapten tim pun tidak merasa hal ini sebagai sebuah hal yang harus segera kita perbaiki.
Pelatih : Lalu kenapa kamu ga kasih tau hal ini ke saya ? bisa tidak berkembang kekuatan lini pertahanan kita kalo gini terus.
Miko : Maaf coach, saya belum bilang hal ini karena saya pun masih beradaptasi dengan pola permainan dan pertahanan tim kita. Kasih saya waktu di pertandingan berikutnya untuk saya memperbaiki lini pertahanan kita.
Selang beberapa hari setelah percakapan tersebut, Putar FC kembali bertanding dengan klub lainnya. Miko ingat betul pesan sang pelatih bahwa jika ada hal tidak sesuai, Miko harus menginformasikan hal ini ke pelatih dan memberikan feedback pada pemain lainnya agar pola pertahan dapat sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan.
Selama pertandingan, Miko memberikan feedback ke rekan-rekannya di lapangan, tapi tak ada satupun pemain yang menghiraukan ucapan Miko karena mereka menganggap Miko pemain muda yang belum tahu banyak tentang sepak bola.
Pada akhir pertandingan, Miko akhirnya kasih informasi ke pelatih atas ketidak sesuaian lini belakang dan tidak dihiraukannya feedback dari Miko oleh rekan-rekannya. Pelatih pun merespon dengan positif apa yang Miko sampaikan, namun sayang beribu sayang, justru hal ini menjadi awal mula Miko dibenci oleh rekan satu timnya.
Mereka menganggap Miko menganggu kenyamanan mereka dalam bermain di lapangan. Karena dengan ‘aduan’ yang Miko sampaikan, seluruh tim di’semprot’ habis-habisan oleh sang pelatih. Dari hasil aduan Miko, seluruh tim merasa dipaksa bekerja lebih keras, berlari lebih cepat dan bermain lebih efektif.
Cerita di atas hanya cerita fiktif, dari cerita diatas ada hal yang dapat kita simpulkan :
Pertama, segala sesuatu hal tentu akan berubah, sebagian berpendapat bahwa perubahan merupakan hal yang sangat tidak menyenangkan. Coba bayangkan apa yang dirasakan oleh rekan-rekan Miko ? Tentu dari hasil ‘aduan’ Miko, rekan-rekannya dipaksa keluar dari zona nyaman.
Saat kita keluar dari zona nyaman, maka saat itu kita sedang tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sadarilah, jika kita tidak berubah, kita tidak akan pernah mendapatkan hasil yang lebih baik.
Kedua, jangan selalu menganggap masukan dari seseorang merupakan sebuah ‘aduan’ yang membuat kita menjadi tidak nyaman dalam bekerja.
Masukan dari seseorang merupakan hal yang dapat membuat kita jauh lebih baik dari sebelumnya.
Dan pahami juga bahwa jika ada seseorang yang masih mau memberikan masukan kepada kita, maka sejatinya ia sangat peduli pada diri kita.
Sebagai rekan kerja maupun atasan yang baik adalah terus menerus melakukan perbaikan berkesinambungan yang salah satunya ditunjukan dengan memberikan masukan yang membangun.
Ketiga, jika ada seseorang yang memberikan masukan pada kita, yang perlu kita perhatikan bukan siapa yang menyampaikan masukan, melainkan apa pesan yang ia sampaikan ke kita.
Dari pesan yang ia sampaikan, kita harus mampu mencerna dengan baik maksud dan tujuannya. Bukan dengan gelap mata menghakimi seseorang bahwa ia ‘sok tau’, ‘sok pinter’, ‘sok idealis, ‘sok suci’ atau sok sok yang lainnya.
Setelah mencari kata-kata yang tepat untuk menutup tulisan ini, akhirnya saya menemukan kalimat penutup yang pas. Akhirnya tulisan ini saya tutup dengan sebuah quote yang berbunyi :

Komentar
Posting Komentar