Ketika kita berada
di sebuah tempat, maka kita harus mengikuti seluruh peraturan yang berlaku di
tempat itu. Setiap orang wajib mengikuti peraturan yang sudah dibuat dan sudah
disepakati oleh sebagian atau seluruh orang yang berada disana tanpa terkecuali.
Aturan tetaplah aturan, siapa saja yang melanggar maka wajib dikenakan sanksi
tanpa pandang bulu.
Saya rasa setiap orang setuju dengan argumentasi di
atas.
Tapi pada kenyataannya penerapan aturan belum
tentu bisa berjalan dengan ideal. Selalu saja ada pihak-pihak yang melanggar
aturan yang sudah dibuat, bahkan ga jarang pelaku pelanggaran justru berasal pihak
yang membuat aturan itu sendiri dan memberikan sanksi jika ada orang yang
melakukan pelanggaran.
Ada seseorang yang pernah berkata seperti ini ke
saya mengenai aturan yaitu “Aturan tetaplah aturan, semua wajib ikut
aturan, kalau ga suka dengan aturan yang berlaku silahkan keluar dari tempat
ini”
Sejujurnya saya pun setuju dengan pendapatnya, ga ada
yang salah dari pendapatnya. Tapi bagaimana jika ternyata justru para petinggi
di tempat itu melanggar aturan ?
Siap kah memberikan sanksi tanpa terkecuali bagi
pelanggar aturan ?
Dalam beberapa kasus, aturan diberlakukan seperti
pisau yang tajam ke bawah tumpul ke atas. Jika sudah begini, apakah kira-kira
aturan masih dianggap penting ?
Lalu muncul lah pendapat begini “Ah ngapain gue ngikutin aturan,
atasan gue aja ga pernah ngikutin aturan dan dia juga ga pernah dapet sanksi”
Jika hal ini terjadi pada Anda, bagaimana sikap yang
harus dilakukan ? Ikuti aturan yang berlaku atau ikut-ikutan melanggar aturan ?
Saran
saya jika situasi ini kita hadapi, langkah pertama yang bisa kita ambil adalah
mencoba untuk mempengaruhi atasan agar mengikuti aturan yang berlaku. Bagaimana
pun, seorang leader akan memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap gaya dan perilaku bawahannya sehingga atasan
pun perlu dipengaruhi agar sesuai dengan aturan yang berlaku dan memberikan
pengaruh yang positif bagi bawahannya.
Lalu
bagaimana jika kita sudah berusaha semaksimal
mungkin untuk mempengaruhi atasan tapi tetap saja atasan kita tidak berubah ?
Kita
bisa gunakan langkah kedua, apabila kita tidak bisa mempengaruhi
ke atas, maka cobalah bermain pada area yang berada dalam lingkup pengaruh
kita. Maksudnya begini, ketika kita ga bisa mempengaruhi ke atas, cobalah
pengaruhi ke samping dan ke bawah. Kita bisa berusaha untuk mempengaruhi rekan
kerja dan bawahan kita untuk tetap mengikuti aturan yang berlaku. Harapannya
sederhana, jika rekan kerja dan bawahan kita taat akan peraturan maka secara
tidak langsung akan mempengaruhi atasan untuk mengikuti aturan yang berlaku. Itu
pun kalau atasannya tahu malu dan masih memiliki sisi seorang leader yang baik hehe
Nah ini langkah yang
terakhir, jika 2 langkah di atas tidak berhasil maka silahkan tentukan sikap.
Selalu ada pilihan untuk kita bertahan atau keluar menuju lingkungan yang lebih
baik. Ketika kita memikirkan untuk keluar ke lingkungan yang lebih baik, biasanya
akan muncul pendapat begini, “Lu pindah dari sini juga belum tentu di
tempat yang baru lebih baik dari sini, bisa aja malah lebih parah”.
Saya pun secara pribadi setuju dengan pendapat ini, tapi menurut saya, jika
kita memilih keluar, setidaknya di luar sana ada sebuah harapan baru,
setidaknya kita bisa melihat satu titik cerah.
Catatan terakhir dari tulisan
ini, setiap orang selalu punya pilihan. Memilih untuk bertahan atau keluar
merupakan pilihan yang harus diambil oleh setiap orang.

Komentar
Posting Komentar