Seiring dengan mulai gencarnya
pemberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), telah banyak pihak yang berusaha
meningkatkan daya saing masyarakat melalui berbagai program pembinaan seperti
Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun berbagai pelatihan enterpreneur. Tak hanya pemerintah yang mengambil peran ini,
berbagai pihak swasta pun ikut serta berperan aktif dalam menyiapkan masyarakat
yang handal sebagai entrepreneur.
Pertumbuhan pasar online pun saat ini sangat luar biasa,
banyak bermunculkan website e-commerce
yang mengesampingkan lapak jualan secara fisik dan mengedepankan lapak di dunia
maya. E-commerce juga berperan
meningkatkan jumlah wirausahawan melalui jaringan di dunia maya, hal ini
semakin membuktikan bahwa tak ada alasan keterbatasan dana untuk menyewa lokasi
usaha dalam merintis kegiatan wirausaha. Tantangannya justru kembali ke diri
kita sendiri apakah kita mau atau tidak untuk menggerakan diri menjadi seorang
wirausahawan yang tidak hanya menghasilkan income
tetapi juga mampu membuka berbagai lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitar.
Beberapa rekan saya telah banyak
yang terjun menjadi wirausahawan di samping bekerja sebagai karyawan, saya bangga dengan mereka. Dalam memulai usaha tentunya akan
menjumpai berbagai tantangan dan rintangan yang harus dihadapi. Hal yang sering
saya temui adalah beberapa orang belum memiliki mental untuk berkembang dan
mendukung orang lain untuk berkembang, cenderung ‘susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah’.
Hal ini dibuktikan dengan ada saja pihak-pihak yang berusaha menjatuhkan produk
hasil usaha orang lain dengan berbagai cara. Saya pernah mendengar seseorang
yang notabene tak mampu berkarya (minimal bagi dirinya sendiri) tapi sangat
ahli dalam hal nyinyir ataupun
melontarkan kritik pedas yang tidak konstruktif, bahkan ia pernah melabeli
sesorang dengan cap amatir.
Saya selalu meyakini bahwa lebih
baik dianggap amatir karena melakukan sesuatu yang baru daripada merasa diri
paling hebat dan hanya mampu nyinyir. Mengapa
demikian ? karena dengan Anda melakukan sesuatu yang baru maka Anda telah
berusaha menciptakan nilai tambah bagi diri Anda sendiri sementara yang hanya
bisa nyinyir sama sekali tidak menciptakan nilai tambah bagi dirinya sendiri.
Seorang yang sukses dan gagal
berasal dari tahap awal yang sama, yaitu memulai sebagai seseorang yang amatir.
Perbedaannya adalah orang sukses merupakan seorang amatir yang tidak pernah
berhenti melangkah untuk terus berkembang. Jika pada masa lalu Christiano
Ronaldo berhenti saat ia gagal melakukan sebuah trik olah bola yang memukau,
maka ia tidak akan pernah menjadi seorang pesepak bola yang terkenal dan ahli
dalam bidangnya seperti saat ini.
Jangan pernah berhenti melangkah
jika Anda yakin langkah yang sedang Anda jalani adalah langkah yang terbaik sesuai
menuju tujuan yang telah ditetapkan.
Terima kasih

Komentar
Posting Komentar