Langsung ke konten utama

Sukses Milik Semua Orang (2)

Dalam tulisan sebelumnya saya telah bercerita mengenai definisi sukses menurut saya. Untuk mengingatkan kembali silahkan klik link ini : http://bit.ly/1GB2hTX atau http://bit.ly/1J93QP3

Sukses menurut saya adalah sebuah hal yang sangat sederhana yaitu bersyukur dengan apa yang telah kita miliki saat ini karena bisa jadi apa yang telah kita dapatkan masih menjadi harapan, impian serta doa bagi orang lain. Dan saya menganalogikan bahwa perjalanan sukses tidak jauh berbeda dengan perjalanan pada umumnya. Ada tujuan besar yang harus dicapai, dan setelah tercapai maka kita wajib menentukan tujuan yang baru.

Pada tulisan kali ini saya akan sedikit bercerita mengenai hal-hal yang saya temui ketika dalam perjalanan menuju sukses. Seperti ketika kita dalam sebuah perjalanan dengan mengendarai sebuah kendaraan tentu kita akan mengalami berbagai kendala yang dapat menghadang dan menghambat waktu perjalanan kita. Salah satunya adalah ban kendaraan yang kita gunakan bocor dan kempes karena tertusuk paku, hal ini menyebabkan ban kehilangan kemampuannya untuk menggerus aspal jalanan sehingga perjalanan kita menjadi terhambat.

Dalam perjalanan menuju sukses, motivasi yang kita miliki bisa saja ‘kempes’ karena tertusuk paku yang entah disengaja atau tidak dilakukan oleh orang lain. Setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya, kita dapat memutuskan untuk segera menambal ban yang kempes atau hanya berdiam diri. Pada situasi tersebut, mungkin sebagian dari kita memilih mengganti kendaraan atau bahkan berputar balik dan kembali ke tempat keberangkatan semula serta tidak melanjutkan perjalanan menuju tujuan yang telah ditetapkan.
Everybody always have a choice !

Saya pernah mengalami demotivated atau ‘kempes’ motivasi karena rasa kekecewaan saya yang mendalam terhadap sebuah hal. Seperti sebuah ban kendaraan, diperlukan penanganan pada ban yang bocor, dalam hal ini saya sebut sebagai proses recovery. Saya coba berbagi tips yang saya lakukan dalam proses ini yaitu :

1. Menambal ban bocor

Ketika kita mengalami ban yang bocor, segeralah cari si tukang tambal ban yang dapat membantu kita menyelesaikan masalah ini. Dengan kata lain, segeralah cari partner yang dapat membantu kita dalam menambal kebocoran dan kembali mengisi ‘angin motivasi’ pada ban kendaraan yang kita gunakan. Siapakah partner yang dimaksud ? partner disini adalah orang yang mampu membuat kita kembali termotivasi dalam menyelesaikan tujuan yang telah kita tetapkan. Carilah orang yang tepat yang dapat membuat kita merasa nyaman dan mampu menambal ‘ban’ yang bocor seperti sahabat, suami/istri, dan lain sebagainya.

2. Fokus pada tujuan

Saya teringat hal yang pernah diucapkan oleh Bong Chandra yaitu “Saya pernah kehilangan motivasi, tapi saya tidak pernah kehilangan tujuan. Tujuanlah yang membuat saya termotivasi.”

Fokus pada tujuan yang telah ditetapkan merupakan cara ampuh untuk kembali meningkatkan motivasi dalam meraih hal yang kita inginkan. Kita mungkin kehilangan motivasi tapi jangan sampai kita kehilangan tujuan. Tujuan itulah yang seharusnya membuat kita terus melangkah. Ingatlah sudah berapa banyak orang yang telah mendukung kita untuk mencapai tujuan. Jangan pernah kecewakan mereka yang telah mengorbankan segalanya untuk mendukung kita.

Dua tips di atas sangat membantu saya dalam masa recovery dan kembali teringat tujuan yang  sudah ditetapkan. Entah rute mana yang akan kita lalui, kempesnya ban kendaraan mungkin akan kita temui kembali dalam perjalanan panjang menuju kesuksesan. Pilihan ada di tangan kita sendiri untuk memilih melanjutkan perjalanan atau berhenti menuju tujuan yang telah ditetapkan. Saya berharap agar kita semua dapat dikuatkan agar kita dapat melalui segala kendala yang kita alami dan dapat mencapai tujuan yang telah kita tetapkan.

Terima kasih

Salam,
@FajarNuryono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Atlet MMA-ku dan Sparing Partner-nya.

Di awal bulan agustus, aku punya banyak waktu untuk bermain dengan anakku. Antar jemput anak jadi salah satu agenda yang rutin aku lakukan. Di setiap sesi jemput anakku, aku tau seberapa senangnya Ami ketika di sekolah dia dapat Star dari gurunya dan seberapa sedihnya dia saat hanya dapat 1 Star sedangkan teman temannya dapat lebih dari 1 Star. Sehari hari waktuku banyak dihabiskan untuk bermain dengan anak anakku. Naura adalah anak yang selalu ikutin apapun yang dilakukan sama Ami. Ami manjat tralis jendela, Naura ikutan. Ami berlaga terbang kaya pahlawan super dengan dadanya yang menopang dipinggiran kursi, Naura pun ikutan. Aku ada di setiap momen mereka bermain, aku memantau aktifitas mereka mulai dari main bareng sampe berakhir dengan berantem rebutan mainan. Sampai suatu siang, saat aku dan Ibunya melakukan aktifitas lain. Ami marah sama Naura karena rebutan tempat duduk dan mukul dada Naura. Naura langsung nangis karena pukulan itu dan kami berusaha menenangkan mereka. Lompat ke...

Kerja di Lahan 'Basah'

Zaman masa kecil dulu, saya sering banget dengar percakapan beberapa tetangga. Mereka sering kali membicarakan bahwa kerja yang paling enak adalah kerja di lahan yang ‘basah’. Di masa itu, saya sering mendengar percakapan seperti ini “ Enak ya Bapak mu kerja di lahan basah. Dapet duitnya gampang, pecutan lebih gede dari gaji” atau “Enak ya kerja di lahan basah,  bisa beli ngumpulin harta, laki kita mah kaga bisa begitu”. Lahan basah yang dimaksud di sini sepertinya tidak perlu saya jelaskan, saya yakin para pembaca sudah mengetahui apa arti dari lahan basah. Dulu, saya ga mengerti makna yang sebenarnya dari kerja di lahan basah. Sejak saya menjalani masa kuliah dulu, saya baru menyadari arti kata lahan basah yang sebenarnya. Lahan basah punya konotasi yang menurut saya negatif. Kenapa negatif ? Saya bingung, kenapa banyak banget orang yang seneng kalo kerja di tempat yang disebut lahan basah. Saya juga bingung kenapa ada orang yang sangat bangga jika ada anggota...

Punya Banyak Uang Menjamin Bahagia ?

Minggu lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi daerah Ciamis, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu ada pelajaran yang saya ambil dari orang-orang yang saya temui. Mungkin cerita ini sederhana, tapi dari cerita ini semakin meyakinkan saya bahwa hidup yang indah dan bahagia tak harus memiliki harta yang berlimpah, penghasilan yang besar dan nominal rekening tabungan yang gendut. Cerita pertama berasal dari seorang driver taksi Budiman, saya tak sempat melihat namanya karena saat itu jam menunjukan pukul 03.40 WIB. Sepanjang perjalanan ia bercerita tentang hidupnya, mulai dari hidup di jakarta hingga akhirnya mendapatkan jodoh di Ciamis. Menjelang akhir perjalanan, ia sempat bercerita kalau nominal uang yang ia terima saat ini lebih kecil daripada saat ia menjadi driver taksi Bluebird di Jakarta. Tapi ia justru sangat menyukurinya. Ia bilang seperti ini kira-kira, "kalau dibandingin uang yang didapat di jakarta sama disini jauh lah. Tapi dijalanin aja, buat apa kalo uang banyak...